Miris, Bapak Ini Bawa Pulang Jasat Bayinya dengan Menggunakan Angkot

Miris, Bapak Ini Bawa Pulang Jasat Bayinya dengan Menggunakan Angkot
BULETIN ISLAMI, JAKARTA ~ Kejadian warga miskin kembali membawa jenazah bayinya pulang dari rumah sakit dengan menumpang angkot kembali terulang di Lampung.

Kali ini, peristiwa itu terjadi di Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng).

Sebelumnya, peristiwa serupa terjadi pada Rabu (20/9). Jenazah bayi pasangan suami-istri (pasutri) Ardiansyah (41)-Delpasari (31) dibawa pulang dari Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM) naik angkot.

Sementara, peristiwa di Lamteng terjadi pada Minggu (8/10) di Rumah Sakit Umum Daerah Demang Sepulau Raya (RSUD DSR), Kecamatan Gunungsugih.

Pasutri Hendra (27) dan Emilia Sari (24), warga Kampung Kibang, Kecamatan Menggala, Tulangbawang membawa pulang jenazah bayinya dari RS tersebut naik angkot.

Diduga pasutri ini terpaksa mengambil keputusan tersebut lantaran nggak memiliki biaya.

Hal ini tergambar dari penjelasan Kepala Bidang Promosi dan Sumber Daya Manusia RSUD DSR Edi Sunarko saat mendatangi kantor Radar Lamteng (Jawa Pos Group) di Graha Pena Lampung Tengah, kemarin.

Edi menyatakan, pasien bayi yan6 meninggal dunia bernama Hafiz. Almarhum lahir di RS Puti Bungsu, Bandarjaya, Lamteng. Dikarenakan kritis, kemudian dirujuk ke RSUD DSR, Sabtu (7/10) pukul 20.10 WIB.

’’Bayi diagnosis ataxia berat. Nyawa bayi pun nggak bisa ditolong setelah menjalani penanganan di RSUD DSR dengan menggunakan BPJS Kesehatan,” ucapnya.

Dikarenakan bayi meninggal, lanjut Edi, pihak keluarga memutuskan pada Minggu (8/10) pukul 16.30 WIB untuk pulang dengan menggunakan ambulans di RSUD DSR.

’’Mereka kira biaya ambulans gratis. Setelah keluarga pasien bertanya dan mengetahui ada biaya dalam menggunakan ambulans, mereka menyatakan pasien akan dijemput mobil keluarga,” ucapnya.

Edi menegaskan, RSUD DSR nggak membeda-bedakan pasien yan6 menggunakan umum ataupun BPJS Kesehatan.


’’Perlu diketahui, bagi pasien BPJS Kesehatan untuk pelayanan ambulans pada pemberangkatan atau rujukan ambulans memang gratis. Namun ketika pasien pulang atau mengantar jenazah menggunakan ambulans, ada biaya sesuai dengan jarak tempuh dan sesuai peraturan BPJS Kesehatan,” jelasnya.

Dia menambahkan, masyarakat banyak yan6 kurang memahami tentang fasilitas yan6 ada di rumah sakit seperti penyediaan ambulans.

’’Sebagian orang menganggap ambulans di rumah sakit melayani pasien dengan gratis. Padahal, penyediaan ambulans nggak gratis. Ada pembiayaan sesuai jarak tempuh. Namun, biaya itu sudah diatur yan6 tarifnya nggak terlalu tinggi,” pungkasnya.

Informasi ada jenazah bayi dibawa pulang dari RSUD DR naik angkot dibenarkan Masrul, 30, warga Kampung Gunungagung, Kecamatan Anaktuha. Dia mengaku ketika berada di RS tersebut melihat seorang laki-laki menggendong bayi sambil menangis.

’’Saya melihat laki-laki setengah berlari menangis menggendong bayi sambil ditutupi kain warna pink menuju angkot. Kemudian pria itu saya hampiri dan bertanya,” katanya.

Menurut dia, pria bernama Hendra itu menyatakan anaknya sudah meninggal dunia. ’’Ayah bayi itu mengatakan akan membawa jenazah anaknya ke Tulangbawang,” ujarnya.

Mendengar jawaban itu, kata Masrul, dia lantas nggak banyak bertanya lagi. ’’Saya nggak enak karena sedang berduka. Tetapi, informasinya bayi itu bukan lahir di RSUD DSR, namun di Rumah Sakit Puti Bungsu Bandarjaya,” ucapnya.

Sementara, dr. Ali Irsal yan6 menangani persalinan pasien di Rumah Sakit Puti Bungsu Bandarjaya mengatakan, pasien masuk rumah sakit pada Sabtu (7/10).

”Ya, saya yan6 menangani. Ketika datang ke RS ini, kondisi ibu bayi sudah mau melahirkan. Air ketubannya sudah pecah dua hari. Jadi harus segera dioperasi. Air ketuban sudah masuk saluran pernapasan bayi,” katanya.

Kemudian, kata Ali Irsal, ia menyedot langsung cairan dari mulut sang bayi. ”Tetapi kondisi bayi harus ditangani dengan peralatan pernapasan bantuan. Karena keterbatasan alat, bayi dirujuk ke RSUD DSR, Sabtu (7/10) sore,” ceritanya.

Terkait bayi yan6 meninggal harus dibawa angkot, Plt. Kadiskes Lamteng Hairul Azman menyatakan dirinya sudah mendapatkan informasi dari pihak rumah sakit. ’’Ya. Saya sudah terima laporan. Sudah ditawari naik ambulans, tapi keluarga pasien memilih naik angkot,” ungkapnya. (sya/rnn/c1/whk)

Sumber: satuindo.com

Share
Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.

LATEST ARTICLES

Posting Komentar